Saat kukira aku bisa benar-benar lepas dari perasaan itu, kenyataan menamparku kembali.
Saat aku mengira bahwa aku sudah siap untuk menerima cinta yang baru, bayangmu menghantui lagi.
Saat ku rasakan yakin untuk berhenti mencari, keyakinan itu hilang.
Entah apa yang kurasakan saat ini, jujur, aku sangat bingung.
Apakah mungkin bahwa aku hanya terdistraksi dan tidak benar-benar mencintai?
Apakah selama ini aku hanya mencoba meredam perasaan lama dan menganggap perasaan baru itu nyata?
Yang ku tahu, aku tidak ingin kembali. Karena kurasa sudah cukup aku merasakan sakit.
Tapi dengan ketidakyakinan ini, aku takut akan menyakiti siapapun yang mendekat.
Sudah beberapa bulan sejak aku berpisah dengannya, terkadang aku masih meneteskan air mata setiap aku teringat dirinya.
Bukan. Bukan karena aku merindukan dirinya, tapi lebih kepada memori yang pernah kuukir bersamanya.
Aku tau ini salah, karena aku selalu mencari sosoknya pada orang yang baru.
Kuharap aku tidak selalu dihantui oleh memori-memori itu, aku harus terus berjalan.
Teruntuk dirimu yang baru masuk ke kehidupanku, kuharap kau mau bersabar sebentar.
Tentu aku akan membiarkanmu masuk lebih dalam, tapi sampai ku yakin bahwa perasaan ini nyata.
Maaf bila beberapa kali membuatmu bingung.
Tolong tunggu sebentar saja, aku akan menemuimu, saat ku sudah benar-benar yakin.
Saat aku mengira bahwa aku sudah siap untuk menerima cinta yang baru, bayangmu menghantui lagi.
Saat ku rasakan yakin untuk berhenti mencari, keyakinan itu hilang.
Entah apa yang kurasakan saat ini, jujur, aku sangat bingung.
Apakah mungkin bahwa aku hanya terdistraksi dan tidak benar-benar mencintai?
Apakah selama ini aku hanya mencoba meredam perasaan lama dan menganggap perasaan baru itu nyata?
Yang ku tahu, aku tidak ingin kembali. Karena kurasa sudah cukup aku merasakan sakit.
Tapi dengan ketidakyakinan ini, aku takut akan menyakiti siapapun yang mendekat.
Sudah beberapa bulan sejak aku berpisah dengannya, terkadang aku masih meneteskan air mata setiap aku teringat dirinya.
Bukan. Bukan karena aku merindukan dirinya, tapi lebih kepada memori yang pernah kuukir bersamanya.
Aku tau ini salah, karena aku selalu mencari sosoknya pada orang yang baru.
Kuharap aku tidak selalu dihantui oleh memori-memori itu, aku harus terus berjalan.
Teruntuk dirimu yang baru masuk ke kehidupanku, kuharap kau mau bersabar sebentar.
Tentu aku akan membiarkanmu masuk lebih dalam, tapi sampai ku yakin bahwa perasaan ini nyata.
Maaf bila beberapa kali membuatmu bingung.
Tolong tunggu sebentar saja, aku akan menemuimu, saat ku sudah benar-benar yakin.
Komentar
Posting Komentar